Maintenance kendaraan ringan dan alat berat

  by. saprieadi                   28.januari.2021 beberapa waktu yg lalu kami menemukan kasus yg tidak biasa yaitu mitsubishi triton gls dengan kode KB4T mengalami masalah pada gas yg tidak mau naik lebih dari 1700 RPM.  yaitu dimana mana mesin pada saat awal di hidupkan kondisi rpm normal normal saja masih dapat di genjot sampai 4000 rpm lebih, tetapi setelah di biarkan idle selama ± 1 menit suara mesin tiba2 berubah dan seketika itu juga rpm mesin sudah tidak dapat mencapai rpm maksimum.  sebagai langkah awal kami menemukan mencoba menggunakan scanner berbasis obd 2, pada saat di scan muncul DTC po0089 yg menunjukkan kerusakan pada regulator fuel presure dan valve limiter yg posisinya di ujung pipa common rail, dan hasilnya masih sama, jadi langkah berikutnya kami melakukan - pembersihan intake manifold kebetulan kondisinya juga sangat kotor - penggantian sensor crankshaft (ckp)  - penggantian sensor camshaft (cmp) - penggantian section control valve (scv) dan hasilnya masih sama, ak

By. saprieadi                mitsubishi triton adalah salah satu kendaraan niaga yg sangat laris di Indonesia khususnya di dunia pertambangan, karena memiliki keunggulan berpenggerak roda 4x4 yg dapat melahap jalan yg licin dan berlumpur di lokasi tambang maupun di pedalaman hutan.  terlepas dari keunggulan tersebut tentunya terdapat banyak spare part pendukung yg di miliki oleh mobil ini.yg tentunya memiliki umur dan jangka waktu pemakaian, oleh karena itu harus mengetahui dan dapat merawat apa saja komponen dari penggerak roda depan atau front axle 4x4 ini.  front axle pada mitsubishi triton sangat rentan terhadap kerusakan terutama di sebabkan oleh kondisi jalan, perwatan kurang memperhatikan level oli atau mengganti oli gardan depan, kurang melakukan greasing pada shaft propeler sehingga merusak universal joint, atau gaya berkendara yg tidak memperhatikan aturan pemakaian fungsi 4 WD ( FOUR WHEEL DRIFT )  ada beberapa type dari all new triton di antaranya sebagai beriku

  Selain service periodic dalam materi perawatan atau maintenance kendaraan ringan dan alat berat. kita juga mengenal istilah general service atau service total.   Langkah ini di lakukan jika unit sudah mencapai 40.000 km atau 3 kali melakukan service periodic, adapun komponen atau bagian bagian yg perlu di perhatikan dalam perawatan ini adalah sebagai berikut : - penggantian oli mesin - penggantian filter oli - penggantian filter solar - penggantian pre fuel filter bila unit menggunakan filter pemisah air ini, karena ada beberapa unit yg tidak menggunakan filter ini  - penggantian elemen air cleaner bila di perlukan atau membersihkannya jika komponen belum rusak atau tidak terlalu kotor,komponen ini bahkan harus sering di bersihkan meskipun belum mencapai waktu service periodic nya, tergantung kondisi jalan yg di lewati - penggantian oli transmisi, oli transmisi yg di gunakan berbeda untuk setiap type unit lainnya, ada yg menggunakan oli dengan kekentalan SAE 90 W, ada yg 30 w untuk t

  salah satu perawatan yg sering di lakukan pada kendaraan  kita adalah penggantian oli mesin,manajemen perawatan yg buruk juga dapat memperpendek umur mesin anda.      Adapun jadwal untuk penggantian oli mesin biasanya 8000 sampai 10.000 kilometer untuk mesin diesel atau 250 jam maximal 500 jam untuk alat berat.    hal hal yg perlu dalam di perhatikan dalam penggantian oli mesin adalah  - suhu mesin, pastikan pada saat anda mengganti oli mesin pastika suhunya tidak terlalu panas, sehingga tidak melukai tangan anda saat membuka baut tab oli, dan supaya threat dari baut oli tidak mudah rusak.  - oli mesin,pastikan juga oli mesin yg di gunakan sudah sesuai dengan type mesin anda - filter oli, filter oli berfungsi untuk menyaring kotoran atau serpihan logam yg aus di dalam mesin, maka komponen ini juga harus di ganti - kekecangan baut pembuangan oli, ini sangat sepele tapi tidak sedikit yg lupa menenangkan baut ini hasilnya baut lepas dan mesin kehabisan pelumasan  - kapasitas oli mesin,

  Mendengar kata oli sebagian orang berpikiran hitam kotor lengket sulit untuk di bersihkan.  Namun peranan cairan pelumas ini sangat berpengaruh penting terhadap umur kendaraan kita, kekurangan level oli mesin dan penggantian yg lambat dapat membuat ongkos perawatan menjadi bertambah.  pada dasarnya oli ini berfungsi sebagai pelumasan dan pendingin komponen yg ada di dalam mesin, beda type mesin beda pula olinya.   sebagai contoh di sini saya akan membahas oli mesin berbahan bakar diesel atau solar, oli yg di gunakan biasanya SAE 40 W dan SAE 15 W 40 ini lebih kental di banding oli mesin berbahan bakar bensin di karenakan kompenen dan material yg di gunakan juga berbeda, material pada mesin diesel di buat lebih kuat dan lebih tahan panas sehingga dapat bertahan pada pengoperasian atau jam kerja yg panjang.   Pengecekan oli mesin biasanya di lakukan di awal shift di pertambangan atau sejenisnya, atau di pagi hari untuk kendaraan pribadi sebelum mesin di hidupkan.  kita biasa menemukan

 Perawatan dan pemeriksaan harian atau yg sering kita jumpai dengan istilah P2H adalah langkah awal yg dilakukan oleh pengguna kendaraan sebelum beroperasi.  Dalam dunia tambang P2H harus di lakukan oleh driver atau operator sebelum mengoperasikan unit dengan mengisi form yg sudah di siapkan oleh perusahaan masing-masing, model form bermacam macam sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan, meskipun begitu di dalam form tersebut isinya tidak jauh berbeda.  Adapun isi dari form tersebut di antaranya adalah sebagai berikut Pengecekan oli mesin Pengecekan air radiator  Pengecekan air aki Pengecekan oli power stering Pengecekan minyak rem dan kopling Pengecekan oli hidraulik  Pengecekan fungsi lampu lampu Pengecekan kekencangan baut roda Pengecekan kondisi ban, tekanan angin dan fisik dari ban tersebut setelah semua telah di isi maka driver atau operator akan menyerahkan ke forman yg bertugas di lapangan untuk selanjutnya akan dilakukan perbaikan oleh mekanik jika ada kerusakan dan a